Sekilas tentang Nietzsche

Oleh: Tito Erland S

18 Oktober 1884. Di sebuah desa yang berada di wilayah kerajaan Prusia, seorang bayi laki-laki mungil terlahir. Suara tangisan langsung pecah disekelilingnya begitu ia melihat dunia yang baru baginya. Sang ayah begitu gembira menyambut kehadiran buah hatinya itu. Ia lalu memberi nama sang bayi dengan nama Friedrich Wilhem Nietzshe, sebuah nama yang diambil dari raja Prusia kala itu, Friedrich Wilhem, tokoh yang begitu dikaguminya.
Nietzshe bayi pun perlahan tumbuh menjadi manusia dewasa. Dalam perjalanan hidupnya menjadi manusia dewasa, Nietzshe mulai “mengenal” tokoh-tokoh yang kelak mempengaruhi pemikirannya, salah satunya adalah Wagner.
Perjalanan intelektualitas membuat pemikirannya menjadi begitu liar, menembus pakem-pakem yang ada saat itu. Salah satu kalimat yang cukup termasyur yang merupakan hasil pemikirannya adalah “gott is tot”. Kelak kemudian sebagian orang tidak mengartikan kalimat tersebut secara harafiah, namun lebih dianggap sebagai metafor dari kematian sebuah kepastian, kematian rasionalitas. Pemikiran yang sesungguhnya mengancam modernisme, maka tak heran kemudian Nietzshe kerap kali disangkutpautkan dengan posmoderenisme.
Nietzhe berpendapat, bahwa jaminan absolut bagi manusia akan pudar dan menghilang. Nilai-nilai yang dianut masyarakat perlahan mulai terkikis. Hal tersebut tak dapat dihindari, nihilisme menjadi sesuatu yang tak terelakan.
Gambaran yang begitu mengerikan tentang masa depan manusia. Menjadi pertanyaan besar, apakah yang dapat dilakukan manusia? Baginya caranya adalah dengan nihilisme aktif, suatu usaha dengan mengadakan pembalikan nilai-nilai. Ia melukiskan pemikirannya itu dengan metafora manusia yang menaiki sampan yang mengarungi samudera luas. Manusia itu sengaja tak mencari daratan sebagai tempat menetap, ia lebih senang berlayar, menikmati kebebasannya. Kelak jika sampan tak dapat digunakan lagi, maka itu harus dihancurkan dan diganti dengan yang baru. Metafora yang sesungguhnya mengisyaratkan gelora untuk kehidupan manusia tanpa terikat suatu kebenaran absolut.
Untuk itu manusia, bagi Nietzshe, harus memalingkan wajahnya dari bintang-bintang di langit dan mulai memikirkan dunia. Hal ini agar manusia mampu mencapai Ubermensch, keadaan dimana manusia mampu mampu memberikan nilai pada dirinya sendiri.
Bagaimanapun juga pemikiran Nietzshe memberikan corak tersendiri bagi dunia ini. Pemikirannya bahkan banyak mempengaruhi took-tokoh pemikir lainnya seperti Derida dan Michel Foucault. Namun sangat disayangkan di akhir hidupnya ia menderita sakit jiwa. Sang pemikir besar ini pun meninggal tahun 1900. []

Referensi:
Sunardi, St. 1996. Nietzshe, LKiS, Yogyakarta.



1 komentar:

jaccobjael mengatakan...

Lucky 15 Casino Review | 2021 | Mapyro
Lucky 대구광역 출장안마 15 Casino was launched in 2006. It was established 군포 출장마사지 in 2006, and quickly gained international recognition for its innovative casino games and services. Rating: 전주 출장안마 3.7 · ‎Review 밀양 출장마사지 by MyCasinoBiz 양산 출장안마